Pengorbanan Cinta Terakhir seorang Wanita

Friday, December 2, 2016


Pengorbanan Cinta Terakhir seorang Wanita

Di sebuah kota, seorang pria yang bekerja di perusahaan kecil sedang jatuh cinta terhadap seorang wanita yang juga bekerja di perusahaan tersebut. Dengan romantisme yang tinggi, pria ini menyatakan cintanya dengan melipat seribu burung bangau menggunakan kertas berwarna-warni sebagai hadiah. Tidak salah jika wanita ini juga sangat bahagia dengan hadiah tersebut, dan dengan senang hati dia menerima cintanya itu.

Seiring waktu berjalan, mereka menghabiskan waktu demi waktu di perusahaan kecil tersebut. Hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua wanita karena masa depan si pria tidak terlihat cerah melihatnya satu kantor dengan anaknya di perusahaan kecil tersebut. Suatu hari si wanita berkata “Kamu harus mulai berubah, kamu harus menjadi orang yang berhasil. Akupun akan mulai mencari hidup baru dan pergi ke Jerman untuk sekolah disana. Dan kita tidak akan pernah bertemu lagi karena aku akan menetap disana untuk selamanya”. Si pria sedih karena kekasihnya akan pergi ke luar negeri meninggalkannya. Dan mereka berdua memutuskan untuk memulai hidupnya masing-masing. “Ingatlah, kamu harus bisa menjadi orang sukses jika kamu mencintaiku, kelak orang tuaku mungkin akan menjemputku kembali dari Jerman apabila kamu sudah menjadi orang yang sangat sukses”. Mendengar perkataan tersebut si pria kembali bangkit dan tidak bersedih lagi.

Waktu berlalu dan si wanita-pun telah pergi meninggalkan pria tersebut. Pria tersebut selalu mengingat apa yang dikatakan oleh mantan kekasihnya itu, dan dia mulai bekerja keras untuk menjadi seseorang yang sukses. Setiap hari dia bekerja dan mulai bisa membuat bisnis sendiri. Singkat waktu, akhirnya si pria telah menjadi seseorang yang sangat sukses. Dia sudah memiliki mobil, rumah mewah, motor gede, dan lain sebagainya. Namun didalam hatinya dia selalu teringat kata-kata mantan pacarnya yang kini telah pergi ke Jerman. Dalam hati pria tersebut “Untuk apa semua kekayaan ini? Aku mendapatkan semua ini karena dia yang telah pergi dariku karena orang tuanya yang gila kekayaan”. Rasa sedih, kesal, dan benci ada didalam hati pria tersebut.

Suatu hari saat hujan sedang turun cukup deras, si pria sedang berjalan dengan menggunakan mobilnya. Tiba-tiba dia melihat dua orang tua yang sedang berbagi payung dan meskipun demikian tetap saja kedua orang tua tersebut kebasahan karena hujan yang sangat deras. Setelah dilihat ternyata kedua orang tua tersebut adalah orang tua mantan pacarnya yang dulu tidak merestui hubungan mereka. Tanpa kompromi pria tersebut langsung menghampiri orang tua itu dengan menggunakan mobil mewahnya agar mereka tahu bahwa sekarang dia sudah menjadi orang yang sukses. Dia meminta untuk menjemput anaknya kembali dan memohon restu kepada orang tua tersebut. Tetapi orang tua tersebut tidak berkata apapun, dia hanya menangis dan menuntun si pria ke TPU. Terlihat dari kejauhan sebuah nisan yang disampingnya penuh dengan warna warni lipatan kertas burung bangau, semakin dekat terlihat sebuah foto wanita, dan setelah sampai di kuburan tersebut ternyata foto tersebut adalah foto mantan pacarnya yang dia cintai saat dia masih bekerja bersamanya. Fotonya tersenyum, dan si pria tidak bisa berkata apa-apa. Ibu dari orang tua tersebut berkata “Sebenarnya anakku tidak pergi ke Jerman, dia terkena penyakit kanker ganas yang sudah stadium akhir. Diat tidak ingin engkau bersedih dan tidak fokus meraih mimpi sebagai orang sukses, karenanya dia berbohong akan meninggalkanmu. Setelah mengetahui kapan ajalnya akan tiba, dia berkata kepada ibu agar menyimpan seribu lipatan kertas burung bangau ini di makamnya”. Mendengar hal tersebut si pria langsung menangis dan memeluk foto kekasihnya itu yang sekarang sudah tiada.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment