Cinta Terpendam

Friday, December 2, 2016


Cinta Terpendam

Tanpa terasa hari terus berganti menyisahkan sedikit cerita lama yang mungkin tidak pernah terlupa sepanjang masa kisah ini bermula saat aku masih berusia belasan tahun entah kapan tepatnya rasanya itu sudah sangat lama aku lewati. Belasan tahun lalu tepat aku duduk di bangku SD kisah ini bermula, menceritakan kisah gadis cantik jelita yang aku cintai, kisah ini diawali dengan sebuah awal saat aku pindah dari kota Palembang menuju desa.

Pinda itu ditandai dengan pindahnya sekolah saya dari Kota menuju Desa. Rasanya awal perpindahan memang tidak nyaman. Pindah rumah akan membuat sebuah hal baru, harus mencari teman baru, lingkungan rumah baru, sekolah baru, bahkan cinta yang baru tetapi saat itu usiaku masing sangat kecil belum mengerti apa artinya cinta.

Tetapi pindah rumah memang sesuatu yang tidak begitu enak dirasa karena saya sendiri sudah merasakan, meski tidak enak tidak berarti tidak ada yang menggembirakan karena kita akan ketemu dengan suasana baru dan hal baru ditempat yang baru. Kehidupan ku saat itu berjalan normal seperti kebanyakan anak-anak seusia saya. Sekolah baru menyesuaikan lingkungan baru.

Waktu itu perpindahan kami ke desa dikarenakan Ibu saya lulus CPNS dan harus mengajar di Desa karena SK yang didapat berada jauh dari kota mau tidak mau, suka tidak suka kami harus pindah. Dari sinilah kisa kehidupan ku bermula. Ingat waktu itu aku masih menginjak kelas 4 SD. Seperti yang telah saya katakan semua berjalan seperti kebanyakan anak biasa.

Sampai pada saya kelas 6 SD mendengar cerita dari Ibu yang menceritakan ada seorang gadis desa Pribumi yang sangat cantik, ia adalah murid SD Ibu ku, tanpa sadar Ibu selalu menceritakan kegiatan gadis cantik itu yang selalu sekolah sambil membantu orang tua, mencuci Piring setelah pulang sekolah. Kalau gadis desa membawa cucian Piring setinggi badannya.

Menggunakan keruntung atau bakul digendong. Cerita Sang Ibu terus membayangi ku seperti apa gadis yang dimaksud meski aku belum tahu apa itu arti dari cinta tetapi rasa penasaran itu terus muncul sejak Ibu menceritakan gadis itu. Beberapa tahun berlalu tiba dimana seragam Merah Putih berganti menjadi Biru Putih ya benar sekali tanpa terasa aku menginjak bangku sekolah SMP pertama.

Masih ditempat yang sama SMP Negeri Favorite menjadi tujuan masuk sekolah ku, cerita Ibu ku masih jelas ditengah bahwa ada salah satu murid sang Ibu juga masuk sekolah SMP yang sama, tetapi setelah masuk SMP aku mulai sibuk dengan ativitas sendiri dan pertama kali mengenal jatuh cinta. Ya bisa dibilang mengenal Cinta Pertama.

Bukan pada gadis yang diceritakan Ibu ku dulu, sebab aku jatuh cinta pada pandangan Pertama gadis cantik yang ada di SMP ku, ingat waktu itu adalah masa orientasi Sekolah atau masa Perkenalan kebetulan ia adalah teman baru satu kelas ku. 1 B kelas kami sejak pertama kali kenalan aku mulai merasakan hal yang berbeda.

Aku tidak pernah tahu dulu bahwa sebenarnya itu adalah rasa cinta, meski hanya dalam hati saja aku terus mengamati gadis itu, kami akhirnya menjadi teman akrab dikelas, belajar bersama dan kemana-mana bersama tetapi bukan sebuah kebetulan gadis yang ku maksud adalah Gadis tercantik Sekolah SMP ku dulu. Meski aku mulai menyukainya aku tidak pernah ingin mengatakan apa yang sedang aku rasa.

Bahkan selama beberapa tahun sampai kelas dua SMP aku sering menjadi makcomblang kakak kelas yang ingin mendekatinya. Waktu itu masih jaman surat-suratan dimana belum ada smartphone atau lainnya hanya Hape Keluaran Nokia itupun hanya mereka yang anak orang kaya saja yang menggunakan Hape, sedangkan aku bukan akan orang kaya dan bukan siapa-siapa.

Menjadi Makcomblang kakak kelas sudah menjadi rutinitas menyampaikan pesan Sia A, B atau C yang naksir gadis itu terus aku jalani, meski sebenarnya aku juga memiliki rasa yang sama kadang aku merasa sangat cemburu jika melihat Sang Gadis dekat dengan hasil comblangan ku. Tetapi apa daya aku tidak memiliki kekuatan untuk mengatakan cinta.

Tanpa terasa aku menjadi pengagum rahasia Sang Gadis selama sekolah SMP, setiap hari rutinitas ku melihat sang gadis yang selalu duduk depan kelas sebelum jam pelajaran dimulai. Aku pun terus mengamatinya dari kejauhan bagi ku kebahagiaan terbesar adalah melihat senyumnya setiap hari walau hanya satu kali dari kejauhan.

Itu lebih dari sekedar cukup mengingat aku bukan siapa-siapa dan mungkin bukan laki-laki yang pantas untuknya, jangankan untuk menteraktir orang yang dicintai waktu itu untuk makan saja jika cukup sudah sangat bersyukur. Dalam pikiran ku hanya ingin sekolah dan terus berusaha keras menjadi teman baiknya dan bisa berada didekatnya walau hanya sebagai teman biasa itu sudah sangat cukup.

Bisa dibayangan juga jika seorang teman menyatakan cinta pada teman baiknya alangkah kecewanya dia jika mengetahui aku mencitai dia. Perjalanan itu berlanjut terus selama tiga tahun lamanya. Setiap pagi aku selalu semangat untuk berangkat sekolah lebih awal untuk melihat senyum sang gadis dari kejauhan, meski diam-diam aku terus mencatat berapa senyum yang telah aku dapat, jika dihitung menurut catatan ku selama 3 tahun sekolah SMP aku melihat senyumnya sebanyak 867 kali.

Lebih rincinya adalah 289 kali selama satu tahun, betapa bahagianya aku melihat senyumnya itu, Tetapi dia tidak pernah tahu kalau aku menyukai gadis itu, target sekolah ku tidak hanya sekedar lulus tetapi ingin terus satu kelas dengannya. Sekolah kami mengelompokan siswa berdasarkan kepintaran jika siswa yang pintar akan masuk kelas A sedangkan yang sedang adalah kelas B dan bagi yang pintar olahraga akan berada dikelas C.

Kelas 1 dan kelas dua semester 1 kami masih berada disatu kelas yaitu B, sampai pada semester berikutnya Sang Gadis masuk kelas A karena Prestasi akademik dia meningkat sementara aku berada di kelas B. Sejak Kelas 2 Semseter akhir sampai kelas 3 kami berbeda kelas. Tetapi aku tidak pernah menyerah untuk bisa berada satu kelas bahkan bela-belain belajar untuk tembus peringkat lima besar agar bisa masuk kelas A.

Waktu itu target ku sudah sampai aku rangking 4 dari 36 Siswa kelas B, itu berarti aku akan naik ke kelas A, pada kelas 3 semester 1 tetapi sekolah menetapkan untuk kelas 3 tidak ada perubahan kelas meski mereka yang sudah masuk lima besar. Ketentuan ini berbeda dari sebelumnya. Niat untuk satu kelas dengan gadis itu tidak tersampaikan sampai aku lulus sekolah.

Meski tidak satu kelas lagi aku tidak pernah berhenti menjadi pengagum rahasianya sampai pada akhir perpisahan SMP tanpa terasa kami akan kembali berganti kostum atau seragam dari Biru Putih menjadi Putih Abu-Abu. Rasa cinta itu tidak pernah usai dan selalu ada dalam hati meski aku hanya anak kecil yang baru tumbuh menjadi remaja.

Tanpa terasa waktu terus berlajan dan kami juga masuk sekolah waktu itu di desa kami belum ada sekolah SMA negeri, keinginan orang tua saya untuk menyekolahkan saya ke Negeri menjadi sebuah prioritas mengingat Ibu saya adalah seorang guru. Beliau tahu bahwa pendidikan anak harus negeri, padahal keinginan ku ingin kembali sekolah di desa agar kembali bertemu gadis itu.

Gadis sekaligus cinta pertama ku. Bahkan orang tua ku berencana ingin menyekolahkan ku ke Kota untuk mendapatkan pendidikan yang baik priortias negeri meski kami hidup jauh dari kata mampu karena waktu itu seorang guru tidak seperti sekarang, menjadi guru adalah sebuah pengabdian tetapi sekarang Guru juga menjadi seorang Tenaga Pengajar yang Profesional.

Dalam Pikiran ku mungkin kami tidak akan pernah ketemu lagi. Sampai pada saat pendaftaran SMA Negeri dimulai tahun ajaran baru, mungkin semua rejeki saya, ditahun pertama dan untuk pertama kalinya SMA Negeri didesa kami didirikan, sontak saja aku memutuskan untuk menjadi murid pertama di sekolah itu. Kabar gembira lainnya adalah orang tua saya setuju dengan hal tersebut.

Kemudian kabar gembira lainnya entah itu suatu kebutulan atau takdir saya dan sang gadis kembali bertemu dalam satu kelas waktu itu kami berada di Kelas X 1. Rejeki yang tidak terbayangkan sebelumnya keinginan untuk sekolah di desa dan harapan orang tua bisa sekolah negeri lengkap sudah dan bonusnya adalah aku membali satu kelas dengan Gadis Pujaan hati.

SMA masa dimana aku mulai mengembangkan diri untuk menjadi remaja yang aktiv hal itu terbukti aku sempat menjadi Ketua Osis dan banyak mengembangkan kegiatan meski waktu itu sekolah kami tidak memiliki dana untuk mengembangkan organisisi atau terobosan untuk memajukan sekolah. Hal itu tidak menjadi halangan bersama teman sekelas dan waktu itu jumlah siswa kami hanya sekitar 80 orang.

Tidak ada senior kami karena kami murid pertama, semangat untuk memajukan sekolah terus menjadi sebuah hal yang terus diperdengarkan. Sampai terus belanjut iuran secara sukarela kami lakukan demi sekolah dan kegiatan memperkenalkan sekolah kami kepada sekolah lain. 3 tahun memimpin sebagai ketua osis banyak hal yang sudah kami capai bersama terutama bidang ektrakulikuler seperti Olahraga dan lainnya.

Hal itu juga menjadi saya semakin populer disekolah bahkan banyak diidolakan oleh teman termasuk perempuan. Terus berkembang sekolah kami akhirnya memiliki adik kelas yang terus bertambah. Karisma saya sebagai seorang Ketua Osis terus berlanjut dan menumbuhkan citra baru seorang yang menjadi idola para adik kelas selama sekolah.

Semua itu membuat saya mulai melupakan sang gadis karena sibuk dengan aktivitas dan mendapatkan cinta yang diinginkan. Tetapi sama kesuksesan ku menjadi populer disekolah tidak menambah keberanian ku untuk mengungkapkan perasaan pada Sang Gadis. Bahkan aku sampai-sampai menyebut dia Sang Puteri karena aku terus mengidolakan Sang Gadis meski semakin lama rasa itu semakin berkurang dan berganti dengan yang baru.

Ada satu hal yang belum berubah aku tetap menjadi orang yang mencintai Sang Gadis tanpa berani mengatakan semua isi hati. Bahkan perjuangan untuk bisa satu kelas terus berlanjut waktu itu dia memilih jurusan IPA, Aku pun memutuskan untuk mengambil Jurusan yang sama alasannya tetap sama agar bisa satu kelas. 6 tahun berlalu setalah SMP dan Sekolah SMA hampir berkahir.

Kami menjadi teman dekat dan terus berubah menjadi sahabat. Aku tidak pernah ingin mengatakan semua isi hati ini karena takut persabahatan kami rusak karena cinta. Aku lebih memilih untuk merahasiakan semua isi hati ini dengan tujuan jika kami terus menjadi sahabat mungkin tidak akan ada kata putus tetapi jika aku memberanikan diri untuk menyatakan isi hati dan setelah diterima ada waktu kami berpisah sebagai seorang pasangan kekasih.

Tanpa terasa Masa Indah SMA hampir usai, tetap sama aku selalu sibuk dengan urusan dan semua masalah percintaan ku dengan lainnya sementara dia juga sama. Kadang meski hati ini merasa cemburu aku tetap merahasiakan semua perasaan ku padanya. Perpisahan SMA menjadi akhir kami bersama karena setelah itu mungkin kami tidak akan pernah bertemu.

Ada satu waktu aku memberanikan diri untuk mengobrol berdua bersamanya, meski kami setiap hari ngobrol tetapi perpisahan SMA kali ini menjadi hal yang paling berbeda. Moment terbaik sebelum aku berpisah menyempatkan diri untuk mengatakan sesuatu bukan sebuah kata ungapan perasaan cinta tetapi hanya ingin memeluknya sebentar meski hanya pelukan persahabatan.

Waktu itu menjadi waktu yang sangat berarti karena aku mengatakan bahwa setelah lulus nanti aku tidak akan berada di Desa lagi karena aku akan kuliah di Kota dan Jauh. Hanya itu saja tanpa lebih sebelum perpisahan berakhir aku sempat mencium pipinya sebelah kanan, entah apa yang ia pikirkan atau mungkin dia menganggap itu hanya ciuman sahabat.

Tetapi bagiku ciuman pipi itu menjadi sebuah tanda atas semua perasaan ini yang tidak pernah berani aku ungkapkan. Masalah mengungkapkan bagi ku bukan perkara sulit, dipastikan aku siap mengatakannya tetapi hal yang paling aku takutkan adalah kehilangan setelah memiliki dia. Itu saja. Setelah perpisahan itu kami tidak pernah bertemu lagi. Aku sempat curhat kepada Ibu ku tentang gadis canti yang aku cintai tetapi belum berani mengungkapkan rasa itu.


Setelah diselidiki dan Ibuku menyebutkan nama gadis yang pernah ia ceritakan waktu SD dulu adalah orang yang sama dengan gadis yang aku cintai sekarang, rasanya hal itu menjadi sangat kebetulan. Bahkan Ibu ku sempat mengatakan bahwa Ia akan merasa sangat bahagia bila aku bisa menjadikan Istri sang Gadis dikemudian Hari setelah aku sukses nanti.

Perkataan Ibu ku membuat ku semakin semangat meraih kesuksesan kedepan. Meski kami jauh setelah Lulus SMA, Akhirnya aku memutuskan untuk kuliah di Salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Sumatera Selatan sedangkan dia berada di Kota Lubuk Linggau yang jauh melanjutkan karir dan bekerja di Salah satu perushaan besar Astra Motor.

Perjalanan kuliah ku terus berlanjut dan semangat untuk mencapai kesuksesan terus mengudara karena tergetku setalah tamat kuliah dan sukses aku akan mengungkapkan semua perasaan ini padanya. Memang terbukti 3 tahun 10 bulan lamanya studiku akhirnya aku lulus dengan Nilai terbaik Camlaud dengan IPK 3,54 waktu itu saya sempat ditawari untuk bekerja di Perusahaan ternama tetapi aku memutuskan untuk menolaknya dan melamar di Astra Internasional.

Perusahaan besar dengan harapana bisa kembali bertemu, dan aku menjadi atasan sang gadis tetapi sebelum semua terlaksana, hobby ku menulis sempat menjadi Viral di Medsos bahkan tulisan ku di Blog telah mencapai puluhan ribu orang yang melihat. Selama kuliah aku menulis semua kisah tentang perjalanan cinta ku kepada sang gadis yang tidak pernah tersampaikan.

Isi dari kisah yang aku tulis tersebut adalah pengalaman pribadi ku lebih dari 1500 artikel telah aku terbitkan dan dibaca jutaan orang. Waktu menulis aku tidak pernah merahasiakan nama tokoh seperti nama asliku dan nama asli sang gadis. Sontak saja salah satu dari jutaan pembaca blog ku adalah sang Gadis.

Tanpa disadari Sang Gadis membaca semua curhatan isi hati ini bahkan menurut keterangan dari teman dekatnya saat membaca tulisan itu ia sempat menangis, bahkan melalui sahabatnya dia menitipkan sebuah pesan kepada ku, bahwa mengapa tidak dari dulu aku mengatakan semua isi hati ini kepadanya. Sayangnya semua itu sudah terlambat.

Sang Gadis Membaca tulisan itu pada saat ia sudah menikah dengan orang lain, aku tidak pernah tahu kalau dia sudah menikah. Meski begitu aku terus mempertahankan semua tulisan ku untuk menjadi sebuah kenagan. Bahkan dikahir akrtikel aku sempat menulis "Dosakah Aku bila merindukan Istri Orang Lain" tepat di 1500 artikel aku memutskan untuk mengapus semua kenanga itu secara Permanen.

Bagi ku itu sudah tidak berarti lagi, aku memutuskan untuk merubah semua pembahasan blog ku, diwaktu yang bersamaan hobby ku menulis menjadi pekerjaan yang bisa menjamin masa depan meski semua artikel menganai kisah ku telah dihapus dan masuk ranah Blogger Profesional aku memutuskan untuk Move On.

Dari Blogger dan Adsense aku mendapatkan ribuan dolar perbulan tetapi semua itu menjadi sangat hampa karena tokoh utama dalam hidup ku sudah menikah dan pergi. Bahkan aku belum sempat mengatakan semua persaaan ku padanya, ia sudah menikah duluan. Satu tahun berlalu tanpa terasa aku resmi lulus kuliah dan bekerja sebagai Blogger Profesional meski aku belum bisa melupakan sang gadis aku memutuskan untuk Move On.

Aku pun berencana untuk menikah dengan gadis kota lainnya, dengan modal yang ada aku memutuskan untuk menikahinya. Tetapi hati ini terus saja memikirkan Sang Gadis sampai pada waktu yang telah ditetapkan aku harus melamar pilihanku dan bermaksud menikahinya, pada tanggal yang sama aku terkena sakit yang membaut ku tidak bisa berjalan selama beberapa hari.

Otomatis renca untuk melamar dan mengatakan hal serius pada Sang Kekasih gagal karena sakit itu, merasa aku tidak ada kepastian akhirnya setelah hari itu aku diputuskan oleh Pacar ku, tanpa bertanya alasan ku kenapa tidak dapang menepati janji. Setelah kegagalan itu akhirnya ia Gadis Kota itu menikah dengan laki-laki lain tepat beberapa minggu kemudian.

Rasa sakit ditinggal Sang Puteri Menikah meski sudah satu tahun lamanya belum hilang aku sudah ditinggal oleh Pacar ku Gadis Kota menikah dengan orang lain. Hidup ku terasa sangat hancur bahkan aku seperti orang gila. Aku memutuskan untuk kembali ke desa bagi ku tidak ada lagi tempat indah baik Kota maupun desa ada semua kenangan pahit untuk ditelan.

Beberapa bulan lamanya setelah semua itu akhirnya aku terus mencoba peruntungan dari dunia Maya menjadi seorang Blogger. Karena bagi ku dunia nyata tidak ada yang indah lagi. Setiap hari aku terus berada di depan Laptop tanpa memilikirkan lagi soal Jodoh. Rasanya aku tidak ingin lagi menikah karena semua kegagalan itu sampai saat ini.

Setahun bekerja menjadi seorang Blogger akhirnya aku terus mendapatkan prospek yang baik bahkan sudah bisa mendirikan CV sendiri dan berkedudukan sebagai Wakil Direktur di CV tersebut 2 tahun kedepan target ku membuat PT dengan Omset 3 Milyar Pertahun. Kesibukan menjadi Internet Merketing dan Pengusaha Online membuat ku berangsur bisa Move On dari semua masalah percintaaan yang telah lalu.

Untuk pertama kalinya setelah dua tahun lulus kuliah, Sekolah SMA kami mengadakan Reoni disela-sela kesibukan ku akhirnya aku menyempatkan untuk menghadiri perayaan itu. Nampak satu persatu teman SMA datang dan bermunculan ada yang Sudah beristri ada juga yang sudah membawa anak dan banyak juga yang masih sendiri seperti saya.

Tidak hanya murid yang datang tetapi para guru juga sama datang, hal ini membuat suasana kembali mengingat masa SMA, Meski begitu ada yang berbeda sekarang tidak ada lagi harapan bertemu dengan Sang Gadis seperti SMA dahulu. Sekarang jika ia datang mungkin bersama Suaminya dan ditambah dengan Anak-anaknya.

Tanpa terasa semua berlalu begitu cepat meninggalkan setiap detik kebahagiaan yang perlahan berubah menjadi sedih, dalam sekejap semua berubah. Dalam karir mungkin aku salah satu orang yang sukses dimasa muda, tetapi tidak berlaku untuk dunia percintaan karena semua itu berbanding terbalik.

Semua yang sudah dilewati ku anggap sebuah sejarah hidup untuk merubahnya kearah lebih baik meski itu semua tidak begitu membahagiakan, Acara reoni berlajan sesuai dengan rencana sampai akhirnya berubah menjadi tegang hal itu bukan karena apa-apa dan siapa-siapa melainkan karena kedatangan seseorang yang tidak diharapkan.

Seorang gadis dimaksud adalah dia yang aku idolakan dulu kini kembali muncul, meski ia telah menikah nampak datang hanya sendiri. Segera aku palingkan wajah ini dan segera menjauh dari dia karena sebagai seorang yang dulu mengidolakan kini tak pantas lagi karena dia sudah ada suami. Apalagi dia tahu kalau aku pernah mencintai dirinya yang dulu melalui blog ku.

Meski pada akhirnya aku kepergok dan dari kejauhan dia sudah melabaikan tangan menyapa ku. Aku tidak bisa mengelak lagi segera aku pun melambaikan tangan. Tetapi dibalik senyumnya nampak ia menyembunyikan kesedihan karena beberapa kali terlihat meski dari kejauhan matanya kosong menatap kedepan.

Segera kami bertegur sapa. Tidak ada yang kami bincangkan selain kabar dan status karena kedekatan kami sudah dibatasi oleh suaminya, tetapi ia datang sendiri tanpa suami atau pun anak. Kami bertegur sapa dan hanya itu meski aku sedikit gugup saat berbincang dengannya perasaan ini memang tidak pernah berubah meski ia sudah menjadi Istri orang.

Tetapi berkali-kali aku meyakinkan diri dan mencoba menghapus semua kenangan tentang dirinya didalam hati ku. Semua itu mampu aku minimalisir dan tidak meledak-ledak. Kalau boleh jujur memang rasanya aku rindu sekali dengannya hanya saja itu sama saja seperti mimpi. Tanpa terasa perjumpaan kami berlalu begitu cepat dan akhir dari reoni usai.

Akhirnya malam itu kami mulai pulang kerumah masing-masing meski dalam hati terus bertanya mengapa Sang Gadis saat ketemu tadi nampak sedih seharunya bahagia. Setelah saya sampai rumah HP pun berdering ada beberapa pesan singkat dari teman sang gadis yang mengabarkan kapada ku entah itu kabar gembira atau sedih.

Inti dari pembicaraan itu adalah ia adalah sahabat baik Sang Gadis, dia menceritakan bahwa pernikahan sang gadis hanya berjalan 7 bulan setelah itu ternyata Suaminnya sudah lebih dahulu memiliki Istri sebelum menikah dengannya hal hasil setelah diketahui Suami Sang Gadis lebih memilih Istri Tua dan mencampakan dia atau mencerakannya.

Aku merasa bahwa itu adalah sebuah kabar sedih, kadang aku berfikir jika seseorang tidak mampu membahagiakan maka lepaskan dia maka ada banyak orang diluar sana menginginkan diposisi suaminya dulu. Sebaliknya anggapan itu terkadang terasa sangat membahagiakan dalam hati aku bisa memiliki kesempatan untuk menyetakan cinta meski dia sudah menyandang status Janda.

Kadang aku merasa sangat bingung dengan semua itu, mengapa dia yang sudah menjadi bekas orang kini kembali pada kehidupan ku, mengapa tidak dari dulu sebelum semua terjadi. Bahkan Sahabatnya mengatkaan bahwa ia sudah tahu semua tentang semua persaan ku dulu kepadanya karena dia membaca semua isi Blog yang aku tulis dulu.

Bahkan posisi sekarang berbanding terbalik, dulu aku yang sangat mengidolakannya sekarang dia malah berbalik mengidolakan ku. Di posisi ku yang sekarang siapa yang tidak mau dengan ku. Aku memiliki perushaan sendiri dan memiliki penghasilan tidak kecil bagiku untuk mencari Istri yang lebih darinya tidak sulit.

Apalagi kondisi saat ini sudah sangat berbeda dengan yang dulu semua telah berubah jauh, Aku harus memulai kehidupan ini dari awal lagi dan kembali pada fase yang sama jika aku harus mengungkin masa lalu yang sudah hampir aku lupakan. Kehidupan ku terasa mengalami kemunduran. Setelah kabar itu selama satu bulan aku merasa tidak enak makan, minum dan bahkan tidak bisa tidur.

Sampai pada hari ke 31 setelah mendengar kabar itu aku memutuskan untuk mengontak sahabatnya dan meminta BBM Sang Gadis, tidak lama aku mendapatkan PINnya setelah itu aku beranikan diri untuk invaite dia, tidak lama berselang ia menerima ku dan langsung Ngeping. Sambil mengbrol santai kami bercanda dan tertawa meski hanya melalui pesan singkat.

Tiba setelah itu kami akhirnya memutuskan untuk bertemu, pada hari berikutnya kami bertemu dan mengobrol, meski aku merasa sangat marah karena dia sudah menjadi bekas orang lain. Rasanya dia bukan Wanita yang layak untuk ku lagi. Hanya saja rasa cinta ku lebih besar dari pada kemarahan ku, rasa cinta ini terasa lebih besar dari pada kebencian ini.

Setelah pertemuan itu, aku berencana untuk mengungkapkan semua perasaan yang sempat terpendam dan sudah terlalu lama hanya saja sebelum aku sempat mengatakan bahwa aku menyayanginya, ia lebih dahulu menanyakan tentang kebenaran blog yang berisi kisah kami berdua dulu dan ia menanyakan apakah aku masih tetap mencintainya seperti dahulu.

Dengan nada pelan dipertemuan kami berikutnya aku menjawab dengan hal sederhana, Jika memang diri mu telah membaca semua Novel yang pernah aku tulis dulu, jawabannya tetap sama seperti isi Novel yang pernah aku tulis tidak ada yang berubah dari ku, meski kau yang sekarang bukanlah yang dulu lagi. Rasa ini tidak pernah berubah.

Setelah semua perkataan itu ia tersenyum dan untuk pertama kalinnya aku dipeluknya, sejak saat itu aku tidak pernah sempat mengatakan apa yang ku rasa dahulu bahkan jauh sebelum aku dewasa di SD aku tanpa disadari telah mencintainnya, SMP, SMA, Kuliah dan setelah Kuliah sampai saat ini. Tanpa disadari ia yang dulu aku idolakan kini berbalik mengidolakan ku.

Dulu dia yang hanya bisa kulihat dari jauh kini aku bisa memeluk erat dan menciumnya. Dulu dia yang hanya bisa dilihat senyumnya saja kini ia terasa dekat. Tanpa terasa setelah itu kami berpacaran selama 8 bulan meski ada banyak keributan karena masalah kekurangan ia, tetapi itu tidak sebanding dengan rasa sayang ku padanya.

Terima kasih tuhan engkau telah memberikan dia meski bukan yang dulu lagi. Sejak semua itu terjadi aku merasa bahwa dia sangat dekat, satu hal yang belum sempat aku lakukan, yaitu mengungkapkan cinta untuk pertama kalinya padanya karena ia sudah lebih dahulu tahu semua perasaan ini. Sekarang aku selalu melihatnya tersenyum disamping ku saat aku membuka mata.

Pada akhirnya kami dikaruniai seorang anak Laki-laki dari buah cinta kami yang pertama. Ya sekarang aku sudah menikahi gadis yang sangat ku cintai, hanya saja cinta ini terpendam, untuk pertama kalinya aku mengungkapkan semua perasaan cinta pada Sang Gadis setelah menikah dan terus setiap hari aku katakan I Love You.

Karena kata-kata itulah yang paling sulit keluar dari mulutku dulu setelah penantian panjang lebih dari 15 tahun lamannya akhirnya Cinta ku berbalas. Meski statusnya sudah berubah setelah kami bertemu lagi bagiku itu bukan sebuah masalah karena rasa ini begitu besar untuknya. Aku hanya mengenal satu cinta dari pertama kali jatuh cinta yaitu kelas 6 SD sampai aku telah tamat kuliah.

Perjalanan studi SD, SMP, SMA, Kuliah dan sekarang 3 tahun setelah kuliah masih tetap sama, aku tetap menyayanginya meski dia sudah menyandang status Janda aku tidak peduli yang aku tahu aku menyayanginya sejak dulu sampai saat ini tidak ada Wanita lain dihati ini kecuali dia. Terima kasih Tuhan engkau telah memberikan dia untuk ku lagi dan lagi. Lebih dari 15 Tahun lamannya akhirnya aku menemukan jawaban dari sebuah penantian cinta yang terpendam. Sekarang ia menjadi Istri dari anak-anak ku.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment