Penantian Cinta

Friday, December 2, 2016


Penantian Cinta

Kehidupan ku tidak memang tidak seindah cerita dongeng ataupun beberapa cerita karangan novel yang berkahir indah sesuai keinginan karena disetting, tetapi yang akan ditulis ini adalah kisah ku, dimana semua itu nyata tanpa ada rekayasa ataupun editan ia berjalan mengikuti waktu, tempat dan keadaan saat ini, Cerpen bukan singkatan dari cerita pendek tetapi ini adalah cerita penantian panjanga, rasanya aku hanya menenal 1 wanita saja selama hidup dari kecil sampai saat sekarang tidak dalam pikiran ini selain dia.

Siapa sebenarnya dia dan bagaimana kisah yang terjadi, semua berjalan seperti biasa alami sejak aku berusia tahun sampai berkepala 2, dari mulai SD, SMP, SMA, Kuliah, dan menjelang S2 semua mungkin akan terus berlanjut sampai aku kuliah S3 nanti. Kisah ini bermula sejak aku SD saat dimana usiaku masih belasan tahun belum mengenal smartphone tidak ada permaninan canggih saat itu yang ada hanya permainan tradisional seperti bermain tumpuk batu, tendang kaleng, pantak lelek dan beberapa permaninan legendaris lainnya.

Tetapi bagi ku itu lebih dari sebuah smartphone atau permainan canggih bahkan serunya lebih dari Fban ataupun coc entahlah tidak ada yang sebanding dengan masa itu, karena bukan sebuah permainan saja yang dinilai tetapi bermain, bertemu dan berkumpul setiap hari bersama teman tidak seperti jaman sekarang mereka sibuk sendiri dengan smartphone jarang sosialisasi dirumah bahkan bocah jaman sekarang cenderung Individual.

Kalian sudah pasti mengerti bahwa kisah ku bermula sudah lama jika kalian mengingat permainan itu, yang pasti perjalan waktu adalah saksi bahwa kisah itu memang benar-benar nyata sampai saat ini. Hari senin adalah hari dimana semua baju ku terasa bersih, wangi dan rapi, sebab itu adalah hari pertama masuk sekolah belum ada noda dan kotoran atau lainnya, tiba dihari rabu atau kamis baju sekolah ku sudah penuh dengan noda kuning tanah bermain, melompat bergulung dalam kotak sampah tempat ku bermain.

Seragam lusuh penuh debu biasa aku pakai setiap hari, ingat saat itu SD tidak ada yang berbeda dengan kehidupan ku selama sekolah sadar, hanya saja aku tumbuh menjadi bocah aktiv bermain tidak begitu pintar balajar selama sekolah aku hanya mendapatkan dua kali rangking bagus kelas IV SD urutan IV dan kelas lima masuk dalam sepuluh besar sisanya selalu mendapat nilai pas-pasan, perjalanan akademik ku tidak sebaik dengan prestasi olahraga.

Lompat Jauh adalah olahraga yang aku tekuni semasa SD sampai terus tingkat kabupaten dan kota prestasi ada pada ku, SD aku belum mengenal pacaran atau menyukai gadis lain tidak pernah ada terlintas dalam pikiran ini bahwa aku mulai beranjak remaja mengenal cinta monyet atau sejenisnya, perjalanan saat aku di SD hanya bermain dan bermain seperti itulah aku terus menikmati.

Aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara memiliki satu orang kakak dan satu orang adik perempuan kehidupan kami memang tidak berkecukupan waktu itu tetapi kami adalah keluarga bahagia yang selalu mensyukuri semua nikmat Tuhan, Ibu ku adalah seorang guru SD disalah satu desa terpencil bagian Sumatera Selatan, mengajar menempuh jalan yang becek dan melelahkan sudah menjadi rutinitas beliau.

tetapi itu semua tidak pernah dikeluhkan, semua akan terbayar ketika melihat murid sukses itulah yang dikatakan Ibu dulu, tidak jarang aku menayakan pengalaman beliau sepulang mengajar, disela-sela cerita itu beliau sering mengatakan bahwa ada salah satu dari muridnya yang sangat cantik dan rajin, "Nah ada murid Ibu yang cantik dan sangat rajin setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk membantu ibunya dirumah dan ayahnya bekerja meksi ia seorang wanita tetapi sangat lah rajin tidak pernah malu untuk melakukan sesuatu yang baik".

"Ia juga adalah anak berprestasi dikelas, Ibu senang sekali melihat gadis kecil itu setiap hari ia selalu mencuci piring di sungai membawa semua itu dengan bakul penuh bahkan semua badannya tidak terlihat tertutup dengan peralatan itu". Semua dia lakukan dengan ceria anak yang cantik dan baik, seandanya dia ingin ikut Ibu pasti Ibu akan membawanya kesini karena Ibu menyukai gadis itu".

Itu cerita Ibu ku saat aku masih SD, entah mengapa aku sangat penasaran dengan gadis itu selama SD hanya ada gadis itu didalam pikiran ini seperti apa sosok gadis kecil dalam cerita Ibu ku, setiap hari aku terus membayangkan wajah gadis itu meski aku tidak pernah melihatnya, Ibu ku tidak hanya sekali menceritakan kisah itu gadis cantik putih, tinggi rajin berbakti kepada orang tua, ia lebih suka bekerja dari pada bermain.

Meski usianya masih muda pikirannya sudah seperti orang dewasa, tidak terasa masa SD ku berkahir dan berlanjut menuju SMP seperti kebanyakan siswa baru rasa bahagia terus terpancar dari muka ku, dalam hati berharap semoga aku menemukan gadis kecil yang diceritakan Ibu ku waktu dulu, memang dulu Ibu pernah memberi tahu nama panggilan gadis itu tetapi dia memiliki panggilan kecil yang berbeda dengan nama aslinya sedangkan di SMP ku semua harus wajib memanggil nama asli entah itu nama belakang atau nama depan.

Jadi tidak pernah aku dengan Nama gadis itu meski penasaran hati ini seperti apa sosok gadis itu, dari mulai SMP aku terus memiliki tekat bahwa suatu saat nanti aku akan memabawa gadis itu kerumah untuk Ibu ku. Semua itu tidak berlangsung lama karena pada saat SMP aku sudah mulai mengenal cinta Monyet hati ini jatuh pada seorang wanita yang ku beri panggilan Sang Puteri meski aku menyukainya, tidak pernah berani mengungkapkannya.

Karena dia adalah gadis tercantik di SMP ku, aku pun tahu diri bahwa dulu aku bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa dan aku lebih memilih untuk menjadi pengagum rahasia dibandingkan dengan mengatakannya langsung, terkadang aku menceritakan perasaan itu curhat kepada Ibu ku, tetapi Ibu selalu memarahi ku dan mengatakan "Kamu masih kecil sekolah dan belajar yang paling utama" tetapi tetap saja aku sering menceritakan kisah gadis itu bahwa dia adalah cewek tercantik di SMP ku, Rambut panjang terurai, tinggi, putih seperti Model.

Tetapi Ibu selalu saja memarahi dan menyuruh ku untuk mencari gadis muridnya dulu, dia ingin melihat cantik mana gadis pujaan ku atau muridnya dulu, tetapi dengan tegas aku mengatakan tidak pernah menemukan nama gadi kecil itu, dalam pikiran ku mungkin dia bersekolah tempat lain, semua berjalan terus tanpa terasa waktu terus bergerak, disekolah ku penetapan kelas berdasarkan kepintaran ada 3 kelas A adalah anak-anak yang pinta, kelas B anak yang sedang sedangkan kelas C anak yang biasa saja tetapi memiliki bakat bidang olahraga.

Selama sekolah aku hanya bisa bertahan di kelas B dan tidak pernah pindah kelas meski masuk 10 besar beberapa kali usaha yang diakukan tetap sama, sedangkan gadis pujaan ku satu tahun kelas sama tetapi dikelas dua dia naik kelas A, itulah motivasi ku belajar mengejar untuk bisa naik kelas A persyaratan adalah masuk dalam sepuluh besar setiap semester, usaha itu memang aku dapatkan sempat peringkat 6 harapan pasti pindah kelas tetapi pada saat itu keputusan sekolah dalam pemindahan kelas tidak berlaku lagi selama satu tahun.

Hal hasil semua ku lakukan untuk mengejar gadis pujaan agar bisa satu kelas kandas karena kebijakan sekolah sudah berubah sedangkan dikelas 3 tidak ada lagi pemindahan kelas jadi aku hanya satu tahun sekelas dengan gadis itu, selebihnya hanya bisa melihatnya dari jauh, melihat senyumnya saja aku sudah sangat bahagia. Tanpa terasa semua berlalu dengan cepat tiba saat dimana kelulusan dan perpisahan SMP, dan seperti kebanyakan sekolah lain sekolah ku juga mengundang orang tua murid untuk acara itu.

Aku juga memiliki maksud menunjukan gadis yang aku idolakan kepada Ibu ku tetapi hal mengejutkan terjadi sebelum aku ceritakan mengenai gadis itu, di parkir motor Gadis Pujaan ku terlihat menyalami Ibu ku, aku tidak pernah menyangka bahwa dia sangat mengenal Ibuku, setelah ditanya ternyata itu adalah gadis kecil murid SD dulu, sangat mengejutkan kebetulan sekali selama ini kami menceritakan dua orang yang ternya satu orang yang sama.

Ternyata gadis tercantik disekolah ku adalah murid SD Ibu ku dulu, Beliau terlihat sangat menyukai gadis ini ketemu dipeluk di cium dengan erat, sepulang dirumah beliau kembali menceritakan dan mengatakan bahwa itulah gadis yang dia maskud sambil meledek ku dan menanyakan mana gadis tercantik di SMP, aku juga tidak menjawab ledekan itu karena percuma sebab itu adalah orang yang sama Murid SD Ibu ku adalah gadis tercantik di SMP ku.

Semua sudah berkahir perjalanan ku menuju SMA terus berlanjut semua nampak biasa sampai pada penerimaan sekolah usai dan kami resmi masuk sekolah sangat mencengangkan bahwa aku kembali satu kelas dengan gadis pujaan waktu SMP dulu, entah itu disengaja atau mungkin rejeki, satu kelas bahkan selama SMA kami terus satu kelas, hal sama yang pernah aku lakukan di SMP terus dilanjutkan yaitu hanya mengagumi tanpa satu kali pun mengucapkan cinta padanya sebab aku tahu bahwa jika seorang sahabat mencintai sabat akan merusak semua hubungan persahabatan.

Hubungan persahabatan jauh lebih penting dari sekedar pacaran, tetapi Ibu ku selalu mengakatan hal sama dan terus menyakan kabar sekali waktu gadis itu, bahkan saat aku SMA Ibu sudah mulai berani mengatakan bahwa beliau sangat senang jika aku bisa menjadikan Gadis Itu Pacar ku dan membawanya kerumah tetapi apa daya aku tidak berani melakukannya secara aku hanya cowok biasa yang harus tahu diri, yang menyukai gadis itu tidak hanya aku setiap laki-laki disekolah ku menyukainya.

Cerita penantian ku berlanjut dari SD sampai dengan SMA bahkan setelah kami lulus aku tidak pernah sempat mengatakan isi hati ini, bisa dibilang Cinta Terpendam entah sampai kapan munkin sampai mati aku tidak pernah berani mengungkapkan rasa itu. Sampai pada akhirnya aku kuliah dan dia bekerja di kota yang berbeda dengan jarak jauh, sekarang aku tidak bisa melihat senyumnya lagi meski hanya dari kejauhan.

Tetapi rasa mencintainya tidak pernah berubah, meski ia tidak tahu, sempat terdengar bahwa dia akan menikah sampai pada saat itulah aku memutuskan untuk melupakan gadis itu, tanpa terasa aku sudah tamat kuliah dan menjadi laki-laki yang banyak diidolakan perempuan karena berhasil berprestasi selama sekolah bahkan pekerjaan ku cukup keren menjadi seorang penulis Novel Online yang banyak disukai ribuan orang bahkan jutaan setiap hari.

Tetapi kisah yang ditulis adalah kisah sebuah penantian ku terhadap seorang wanita yang sampai saat ini belum menemukan jawaban, semua berangsur-angsur pergi dan semua pergi menjadi sebuah kenangan sampai pada akhirnya kami reonian SMA, tanpa disadari aku bertemu dengan gadis pujaan hati ku, tetapi ada yang beda ternyata dari ribuan fens web ku dia adalah salah satunya, waktu itu aku menulis semua kisah itu dengan nama asli. Terang saja semua isi itu adalah kisah nyata hidup ku.

Sudah pasti Sang Gadis mengetahui semuanya karena ada lebih dari 1000 postingan yang pernah aku tulis dari mulai SD yang aku kumpulan melalui diary dan disalin ke Blog, hal hasil dia mengetahui bahwa aku menyainnya. Tetapi dia juga pura-pura belum mengetahui. Dalam hidup ku rasanya aku hanya mengenal satu gadis saja dari mulai aku dilahirkan sampai mungkin nanti mati, dulu aku hanya bisa melihat gadis itu dari kejauhan saja melihat senyumnya setiap hari sangat membahagiakan bagi ku.

Aku tidak pernah mengharapkan apa-apa hanya ingin melihat senyumnya, entah sampai kapan semua bisa bertahan, setelah reoni itu aku fokus pada karir ku setahun bekerja aku alhamdullilah bisa mencapai semua, pada akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri masa lajang ku diusia 23 tahun. Semua sudah berlaku mungkin itu adalah cerita penantian panjang yang tidak pernah akan aku lupakan seumur hidup, setah semua berlalu leih dari 15 tahun lamanya terhitung dari SD sampai lulus kuliah.

Ada yang sedikit berbeda dengan ku setelah dan sebelum menikah yaitu jika dulu aku hanya bisa mengaguminya dari kejauahan sekarang aku bisa menggumi dia dekat, setiap bangun tidur aku melihatnya tersenyum disamping ku, ya memang benar aku sudah menikahi Gadis kecil itu dan memenuhi janji pada Ibu ku yang akan membawa pulang Gadis Kecilnya serta menjadikan dia bagian dari keluarga kami.

Sebuah cerita penatian yang sangat panjang dan melelahkan tetapi aku tidak pernah menyerah mengidolakan dia sampai pada akhirnya sekarang aku bisa memeluknya dan menciumnya, aku ingin cerita penantian ini akan terus berlanjut sampai aku mati nanti dan sekali lagi aku hanya ingin mengenal satu wanita saja dari aku kecil pertama mengenal cinta sampai aku tua dan pergi meninggalkan cinta itu, sebuah cerita penantian yang bukan hanya karangan. Terima Kasih Tuhan engakau telah memberikan dia untuk ku dan memenuhi harapa  Ibu Ku. Aku melihat Ibu ku sangat menyayangi Gadis Kecil murid SD beliau yang sekarang tinggal satu rumah sesuai dengan harapan Menjadi bagian keluarga kecil kami.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment